Akankah manusia hidup abadi?
Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna, hanya saja dengan membandingkan
manusia dengan makhluk hidup lainnya, manusialah yang diciptakan secara sempurna.
Kesempurnaan bukan berarti abadi. Hidup dan mati seseorang hanya Sang
Pencipta-lah yang mengetahuinya. Kematian itu hal yang pasti, namun untuk
menuju kematian, akankah kita siap
menghadapinya?
Kematian
bukan hal yang dapat dihindari, namun dalam menjalani kehidupan banyak hal yang
dapat dihindari. Hidup merupakan pilihan, bagaimana kehidupan seseorang
tergantung bagaimana orang itu menjalaninya. Entah itu baik atau buruk semua tergantung
pada manusia itu sendiri. Dari berbagai kondisi yang memaksakan manusia untuk
memilih, terkadang manusia membuat pilihan yang salah dalam hidupnya. Namun,
dari situlah manusia mulai belajar dari pengalaman yang telah dilaluinya. Masa pubertas (remaja) adalah
awal mula manusia dianggap telah mampu memilih jalan hidupnya masing-masing,
namun tentunya masih tetap dalam pengawasan tiap orangtua (wali).
Para
remaja, generasi bangsa kedepannya terkadang masih kehilangan arah. Contohnya, akhir-akhir ini narkoba begitu
populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia. Hal ini
didukung oleh data BNN, “Badan Narkotika Nasional
memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia akan terus meningkat. Tahun
2015, diprediksi angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang.”
Menurut
World Health Organization (WHO) tahun 1892, narkoba adalah semua zat
padat, cair dan gas yang dimasukkan ke dalam tubuh yang dapat merubah fungsi
dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk dalam makanan, air
dan oksigen dimana ketiga hal ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi
tubuh normal. Narkoba adalah obat-obatan terlarang yang berdampak buruk bagi
penggunanya, khususnya bagi para remaja.
Narkoba
sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan tanpa disadari, penyalahgunaan
narkoba tentunya bisa mengancam hidup penggunanya. Contohnya, gangguan pada
sistem syaraf seperti kejang-kejang, berhalusinasi tinggi, hilangnya kesadaran
dan lain-lain. Contoh lainnya adalah overdosis dan bahkan HIV/AIDS. AIDS adalah
penyakit yang disebabkan oleh HIV yang dapat tertular karena biasanya pengguna
narkoba secara bergantian menggunakan jarum suntik yang sama. Dan masih banyak
lagi hal-hal buruk yang dapat mengancam hidup seseorang jika “bermain-main”
dengan narkoba.
Tidak hanya kesehatan
fisik yang akan terganggu, narkoba juga akan membahayakan kesehatan psikologi
penggunanya. Penyalahgunaan narkoba juga menyebabkan beberapa gangguan terhadap
kesehatan pikiran dan akal, diantaranya adalah bersikap lebih ceroboh, sering
gelisah tanpa sebab, kurang percaya diri, kurang bisa bergaul dengan orang
lain, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, yang paling berpengaruh dan paling utama adalah para
pengguna narkoba juga tentunya secara tidak sadar telah menjauh dari Tuhannya.
Memang, Hidup ini diberikan
secara gratis oleh Tuhan, Namun, hal ini tentunya tidak menjadikan manusia itu
sombong dengan menyia-nyiakan hidupnya.
Apakah Tuhan tidak memperhatikan
setiap gerak-gerik seseorang? Memang, Tuhan hanya satu, tapi Tuhan tidak
buta. Bukan berarti Tuhan egois dengan selalu memperhatikan setiap umatnya,
namun hal ini sangat wajar karena tanpa Tuhan, peradapan manusia itu hanyalah
mitos belaka. Hal mudah bagi Tuhan untuk menghidup-matikan seseorang. Masih ingin sia-siakan hidupmu?
Narkoba juga dapat
menjadikan hubungan sosial penggunanya menjadi semakin buruk dan mendapat
celaan dari banyak orang. Tidak hanya itu, pengedar dan penggunanya tentu akan
mendapat hukuman yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
undang-undang negara. Mau jadi apa bangsa
ini jika generasi mudanya hanya sibuk dengan narkoba? Apakah para leluhur kita
memperjuangkan negeri ini hanya untuk dihancurkan kembali dikemudian hari? Maka,
sia-sialah perjuangan para leluhur kita menciptakan negeri ini hingga merdeka.
“Berikan kepadaku
sepuluh orang pemuda yang akan mengguncangkan wajah dunia.”
Siapa yang tidak kenal dengan kalimat ini? Soekarno saja berharap
banyak bagi generasi muda kedepannya. Menurut Soekarno, pemuda adalah generasi
penerus bangsa yang akan sangat mempengaruhi kemajuan negeri ini kedepannya. Hancur
sudah cita-cita para leluhur terdahulu jika generasi mudanya seperti ini.
Namun, egois jika hanya memikirkan bahwa pengguna narkoba itulah yang salah.
Banyak faktor yang membuat pengguna narkoba memilih hidup dalam kegelapan. Melihat
dari pengalaman, pengguna narkoba banyak dari kalangan remaja. Untuk itu perlu
diadakan pencegahan sejak dini. Namun,
mengapa diperlukan pencegahan sejak dini? Karena, anak usia dini sangat
dengan mudah menerima informasi yang ditangkapnya dan dengan mudahnya mereka
menpraktikkannya. Pencegahan sejak dini yang harus dilakukan ialah:
1.
Memberikan pengetahuan
tentang narkotika dan pendidikan agama.
Pendidikan yang cukup
tentunya didapat melalui sekolah. Pendidikan yang didapat disekolah harus
sangat diperhatikan, seperti memberikan pembekalan yang cukup mengenai narkoba
dan sejenisnya, memberikan pembekalan keagamaan agar dapat lebih dekat kepada
Sang Pencipta serta memberikan bimbingan konseling secara rutin kepada setiap
siswanya agar perkembangan para siswa dapat dipantau dengan baik.
2.
Memberikan perhatian
yang cukup
Kurangnya perhatian orangtua
juga merupakan penyebab si anak terjerumus ke hal-hal negatif, dan sikap orangtua
yang kurang tegas kepada anaknya juga dapat berpengaruh kepada anak dan membiarkan
anaknya lepas dari pengawasan mereka. Para orang tua harus sangat memperhatikan
anak-anaknya, pergaulannya dan pendidikannya. Karena, anak-anak saat ini
memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi sehingga banyak para pengguna
narkoba yang awalnya hanya ingin tahu, mencoba-coba tetapi malah kecanduan.
3.
Memberikan pemahaman
yang dibutuhkan anak.
Sifat alami anak-anak
adalah keingintahuan yang tinggi, manja dan nakal. Untuk itu, para orang tua
juga harus memilah bagaimana cara membimbing dan membina anaknya agar tetap
pada jalan yang benar. Langkah awal dengan tidak memanjakan si anak dengan
segala kemewahan yang ada, memberikan nasihat-nasihat yang dirasa perlu. Menjadi
orang tua yang tegas bukan keras juga sangat diperlukan, memberikan kebutuhan
yang memang diperlukan bagi si anak, memberikan tontonan yang dapat memotivasi
mereka untuk berbuat kebaikan, melakukan hal-hal yang berguna bagi keluarga,
dirinya, dan orang lain. Karena, dijaman yang serba modern ini,
informasi-informasi mudah didapat dimanapun dan darimanapun. Misalnya, dari
televisi yang menampilkan tontonan yang tidak pantas untuk ditonton anak-anak.
Tak hanya itu, jangan biarkan si anak “konsumsi” smartphone, karena seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan smartphone yang salah sangat berpengaruh
pada si anak. Smartphone mungkin akan
sangat berguna bagi pengguna yang sudah mengerti manfaat dan kegunaannya dengan
baik. Namun, apakah si anak bisa memilah
mana yang baik dan mana yang buruk?
Pesan ini dikhususkan
bagi para pengguna narkoba dimanapun berada,
Jangan merasa keren hanya dengan berurusan dengan narkoba, jangan
sibuk persingkat hidupmu, karena manusia pasti akan mati. Seperti yang kita
ketahui, narkoba mengancam hidup penggunanya, maka jangan sibuk dan bangga
dengan hal itu, sibukkan dirimu dengan hal-hal positif yang akan berdampak baik
bagi dirimu dan bangsa ini serta berbanggalah karena kamu menjadi bagian dari
perubahan negeri ini menuju yang lebih baik.