Kondisi
sumber daya dan geografis Pulau Kalimantan, membuat pulau ini sebagai salah
satu Lumbung Energi Nasional. Namun yang menjadi permasalahan mendasar, bahwa
investasi di pertambangan paling besar yakni Investasi pengangkutan dari lahan
tambang ke pelabuhan.
Namun
bak pisau bermata dua, koridor ekonomi Indonesia yang menjadikan Kalimantan
khususnya Kaltim menjadi Lumbung Energi Nasional ini, sama saja pengerukan
sumber daya alam daerah oleh pusat yang sebesar-besarnya untuk energi diluar
Indonesia.
Sementara
penetapan MP3EI tersebut memberikan angin segar atau mempelancar pengerukan
hingga sampai kedalam dengan merusak hutan dan lingkungan. Padahal penghasil
energi terbesar di Kalimantan yakni Kaltim sekitar 82 persen untuk batubara.
Kegiatan Industri batubara Koridor Ekonomi Kalimantan terpusat di Propinsi
Kaltim.
Cadangan
batubara yang dimiliki Kaltim sekitar 80 persen, kemudian diikuti oleh
Kalimantan Selatan sebesar 23,7 persen dan Kalimantan tengah 3,1 persen dan
Kalimantan Barat 1 persen.
Bukan
hanya pada pertambangan batu bara saja yang menjadi sorotan utama permasalahan
yang ada di kalimantan. Pertambangan energi minyak di kalimantan juga menjadi
hal utama yang menjadi permasalahan energi di kalimantan. Minyak merupakan
energi yang tidak terbarukan dan keberadaannya pun semakin langka. Tapi
kenyataan yang ada pengerukan dan pencarian minyak di tanah kalimantan terus
dikembangkan karena kebutuhan penggunaan minyak untuk negara.
Jadi
apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan kondisi energi kita, aksi utama
yang dapat membantu kita mengamankan masa depan energi kita ialah.
· Mengurangi
ketergantungan kita pada minyak
Pertama kita harus menyadari bahwa kita terlalu tergantung pada
minyak untuk menjalankan roda kegiatan bangsa.
Meskipun peran minyak telah menurun pada tahun-tahun belakangan
ini, minyak tetap mencakupi 30 persen dari total konsumsi energi primer di
tahun 2011. Ketergantungan ini diperburuk dengan kemampuan penyulingan yang
rendah dan menurunnya produksi minyak bumi yang membuat Indonesia menjadi net
importir minyak.
Gas Metana Batubara untuk waktu dekat
Karena Indonesia kaya akan gas, kita seharusnya juga
mengeksplorasi gas-gas nonkonvensional sebagai kemungkinan pilihan untuk
menggantikan minyak. Gas Metana Batubara dapat menjadi salah satu pilihan yang
baik.
Gas Metana Batubara adalah gas yang serba guna yang dapat
memenuhi kebutuhan berbagai market. Gas ini juga sangat ekonomis, di harga
setengah dari harga diesel, bersih, dan menggunakan teknik ekstraksi yang lebih
efisien sehingga berdampak minimal pada lingkungan.
Selain itu, cadangan Gas Metana Batubara yang diperkirakan di
keenam terbesar di dunia, saya yakin bahwa Indonesia seharusnya meningkatkan
kecepatan dalam mengembangkan sumber daya nonkonvensional ini.
Dalam jangka lebih panjang, kita seharusnya juga merencanakan
ekstrasi gas-gas nonkonvensional lainnya, seperti shale gas, yang akhir-akhir
menjadi pusat perhatian sesudah Amerika Serikat berhasil dalam area ini. Namun
untuk saat ini, marilah maju selangkah demi selangkah dan berkonsentrasi pada
memaksimalisasi Gas Metana Batubara sebagai prioritas utama.
Kita harus selalu ingat bahwa gas alam tetaplah bahan bakar
fosil. Meskipun gas merupakan komponen penting dalam perekonomian kita
sekarang, gas alam tidak dapat menjadi solusi untuk seluruh kebutuhan energi
kita. Justru gas alam haruslah bertindak sebagai jembatan yang mengantarkan
kita ke ekonomi rendah-karbon berdasarkan energi terbarukan. Gas alam akan
menekan ketergantungan kita pada minyak untuk saat ini.
· Menciptakan
energi mix yang terdiversifikasi melalui energi terbarukan
Intensitas karbon seperti ini tidak hanya akan menyebabkan
risiko yang serupa dengan ketergantungan pada minyak, namun juga kekhawatiran
akan polusi berlebihan dan emisi gas rumah kaca.
Oleh karena itu, energy mix seperti ini tidak dapat berlangsung
dalam jangka panjang. Kita harus melakukan sesuatu untuk mendiversifikasikan
energi mix dan mengurangi konsumsi hidrokarbon. Generasi masa depan kita tidak
seharusnya menanggung akibat dari ketiadaan tindakan kita hari ini. Pemerintah
Indonesia mengakui bahwa cepat atau lambat Indonesia dan seluruh dunia harus
meninggalkan minyak mentah sebagai sumber listrik utama.
Sumber energi terbarukan lainnya: khususnya produksi biofuel dan
bioethanol
Misalnya biofuel. Kita memiliki cadangan biomass yang besar dari
industri pertanian kita, termasuk gula, karet dan minyak sawit. Oleh karena
itu, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi biofuel, meskipun
saat ini terbatasi oleh kenyataan bahwa sumber-sumber biofuel banyak diekspor
karena harga makanan yang tinggi.
Sumber daya lainnya yang berpotensi untuk berkembang adalah
bioethanol. Perkembangan bahan bakar ini telah menjadi bagian dari rencana
Indonesia untuk mengurangi impor energi dan meningkatkan standar kualitas
udara.
Ada
banyak sumber-sumber energi terbarukan lainnya di Indonesia yang dapat kita
gunakan. Termasuk tenaga hidro dan tenaga laut, angin laut dan tenaga surya.
· Mengurangi
beban subsidi minyak dan mengalokasi dana-dana tersebut ke area-area yang lebih
penting.
No comments:
Post a Comment